Hujan masih turun justru semakin deras seolah memberi kesempatan laki laki dan ibu muda berjilbab tersebut untuk melanjutkan perselingkuhan. Setelah sholat nanda menengok keluar memastikan suasana aman dan mendukung, karena nanda berniat menikmati tubuh montok rekan kerjanya tersebut sampai puas. Setelah merasa aman nanda masuk dan melihat indri sedang menghitung stok vhoucer, tanpa berkata sepatah katapun nanda langsung memeluk indri dari belakang. Tubuh ibu muda berjilbab yang alim ini mengejang ketika kemudian dia merasakan,kedua tangan Nanda itu menyusup ke balik jilbab
lebarnya,meremas-remas lembut kedua payudaranya yang tertutup baju dan bra. Lantas salah satu tangan lalu turun ke arah selangkangannya, meremas-remas kemaluannya dari luar baju panjang yang dipakainya.
Nanda tersenyum, kedua tangannya kian bernafsu meremas-remas buah dada serta selangkangan wanita alim berusia 25 tahun ini. Indri menggeliat-geliat menerima remasan laki-laki yang bukan suaminya ini dalam posisi berdiri membelakangi laki-laki itu. “Aahhh.. enghh….mmhh.. .ohhh” desah Indri merasakan kenikmatan pada kemaluan dan buah dadanya. Nanda berlutut di belakang pantat Indri, sementara kedua tangan indri berpegangan pada lemari khusus kasir tersebut. Indri menggigil dengan tubuh kejang ketika kemudian wanita berjilbab lebar ini merasakan tangan lelaki rekan kerjanya itu menarik turun celana panjang sekaligus celana dalamnya. Tubuh Indri gemetar oleh rasa malu dan nikmat ketika tanpa
diduganya, Nanda menyingkap bagian bawah baju birunya ke atas sampai ke pinggang. Ibu muda berjilbab lebar ini terpekik dengan wajah yang merah padam ketika menyadari bagian bawah tubuhnya kini telanjang bulat karena dirinya sudah tidak memakai celana dalam lagi. Nanda kembali merasa
takjub melihat istri rekan kerjanya ini dalam keadaan telanjang bagian bawah tubuhnya. Sungguh, laki-laki ini tidak pernah menyangka kalau sore ini akan melihat kemulusan tubuh indri yang selalu dilihatnya dalam
keadaan berpakaian rapat. Pertama kali Nanda melihat Indri, laki-laki ini memang sudah tergetar dengan kecantikan wajah wanita berkulit putih ini walaupun sebenarnya Nanda juga sudah beristri, tapi apabila
dibandingkan dengan Indri wajah istrinya tidak ada apa-apanya.
Namun kealiman wanita yang selalu berpakaian rapat tertutup dengan jilbab yang lebar membuatnya merasa segan juga disamping Indri adalah istri teman pemilik TZN. Tetapi seringkalinya dia bertemu membuat Nanda semakin terpikat dengan kecantikan wanita berjilbab lebar ini. selama ini memang Nanda selalu melihat Indri dalam keadaan memakai pakaian panjang dan jilbab yang lebar, namun Nanda
dapat membayangkan kesintalan tubuh wanita ini melalui tonjolan kemontokan buah dadanya dan kemontokan pantatnya yang terlihat. Nanda tidak menyangka kalau bagian tubuh Indri yang selama ini
tersembunyi, hari ini dapat dinikmatinya.
Muka Indri merah padam ketika diliriknya, mata Nanda masih melotot melihatnya yang setengah telanjang. Celana dalam dan celana panjang yang dipakai wanita berjilbab ini kini teronggok di bawah
kakinya setelah ditarik turun oleh Nanda. Bentuk pinggul dan pantat wanita alim yang sintal ini sangat jelas terlihat oleh Nanda. Belahan pantat Indri yang telanjang terlihat sangat bulat, padat serta putih mulus tak bercacat membuat birahi laki-laki yang telah menggelegak sedari tadi kian menggelegak. Diantara belahan pantat indri terlihat belahan bibir kemaluan wanita rekan kerjanya yang kemerahan terlihat menggiurkan.
“Mbak Indri..Kakimu direnggangkan. Aku ingin melihat memekmu lagi …” desis Nanda sambil berjongkok menahan birahinya melihat bagian kehormatan wanita rekan kerjanya.
Wanita berjilbab lebar ini pasrah, ia merenggangkan kakinya. Dari bawah, lelaki itu menyaksikan pemandangan indah menakjubkan. Di pangkal paha wanita berjilbab ini tumbuh rambut kemaluannya yang cukup lebat namun terlihat rapi. Nanda kagum melihat kemaluan Indri yang begitu montok dan
indah, beda sekali dengan kemaluan istrinya. “Masss..ohhh..emmmhh…sudah mas… “ pinta Indri dengan suara bergetar menahan nikmat, ketika wanita alim ini merasakan tangan Nanda meremas-remas bongkahan pantatnya yang telanjang.
Namun Nanda seolah tak mendengarnya justru tangan lelaki itu menguakkan bongkahan pantat Indri lantas mendekatkan wajahnya menciumi pantat mulus yang montok itu. Indri menggeliat ketika lidah Nanda mulai menyentuh anusnya. Mulut Indri mulai merintih dan tubuh ibu muda berjilbab ini mengejang
ketika wanita ini merasakan lidah lelaki itu menyusuri belahan pantatnya lantas menyusuri celah di pangkal pahanya. Dengan bernafsu Nanda menguakkan bibir kemaluan Indri yang berwarna merah jambu dan lembab. Tubuh wanita berjilbab lebar ini mengejang hebat saat lidah lelaki itu menyeruak ke lubang kemaluannya. Tubuhnya bergetar ketika lidah itu menyapu klitorisnya. Semakin lama wanita berjilbab berusia 25 tahun ini tak kuasa menahan erangannya ketika bibir lelaki itu mengatup dan menyedot-nyedot klitorisnya, dan menit-menit selanjutnya Indri semkin mengerang jalang oleh birahi ketika nanda seakan mengunyah- ngunyah kemaluannya. Seumur hidupnya, Indri belum pernah diperlakukan seperti ini oleh suaminya.
“Hmmm…, nikmat sekali kan Mbak Indri….?” kata Nanda sambil berdiri setelah puas menyantap kemaluan istri wanita berjilbab lebar tersebut. Sementara itu tangan kirinya terus mengucek-ngucek kelamin wanita berjilbab lebar tersebut. “Aihhhh…eungghhhh….” Indri mengerang dengan mata mendelik, ketika beberapa saat kemudian sesuatu yang besar,panjang dan hangat mulai menusuk kemaluannya melalui belakang.
Tubuh wanita berjilbab ini mengejang ketika menyadari kemaluannya tengah dimasuki penis Nanda sementara wanita berjilbab lebar ini hanya bisa pasrah. Hingga sekejap kemudian Indri merasakan batang penis Nanda yang jauh lebih besar dan panjang di banding milik suaminya, telah bersarang di lubang kemaluannya hingga menyentuh rahimnya. Tubuh Indri hanya mampu menggelinjang ketika Nanda mulai menggerakan penisnya dalam jepitan kemaluannya.
“Mmmfff…enak juga bersetubuh sambil berdiri….nnghhh…oohhh ” kata Nanda di belakangnya sambil menggerakkan pinggangnya maju mundur dengan napas terengah-engah. Indri dapat merasakan penis Nanda yang kini tengah menusuk-nusuk lubang kemaluannya, jauh lebih besar dan panjang dibanding penis suaminya. Indri tak kuasa menahan sensasi yang menekan dari dasar kesadarannya. Wanita
berjilbab lebar ini mulai mendesah, apalagi tangan kanan lelaki itu kini menyusup ke balik bajunya, lalu ke balik cup BH-nya dan memilin-milin puting susunya yang peka.
“Ayo Mbak Indri….ahhhh… …nikmati…ahh….nikmati….” Nanda itu terus memaju mundurkan penisnya yang terjepit lubang kemaluan wanita muda yang alim ini. Indri memejamkan matanya, menikmati terpaan kenikmatan di tengah tekanan rasa nikmat dan malu. Indri mendesah dan mengerang dengan tubuh
menggelinjang jalang dan akhirnya dalam waktu beberapa menit kemudian wanita berjilbab lebar
ini menjerit saat ia meraih puncak kenikmatan. Tubuh Indri langsung lunglai, tapi lelaki di belakangnya
selangkah lagi sampai ke puncak. Nanda terus mengaduk lubang kemaluan indri dengan kecepatan penuh. Lalu, dengan geraman panjang, ia menusukkan penisnya sejauh mungkin ke dalam kemaluan ibu muda berjilbab ini. Kedua tangannya mencengkeram payudara Indri yang padat dan montok dengan
kuat. Sesaat kemudian nanda menyingkap dan melepas semua kancing baju yang dikenakan indri hingga terlihat bra yang dikenakan indri, kemudian kembali diremas-remasnya buah dada yang ranum tersebut hingga indri meintih-rintih dan mendesah. “Ohhh …mmhhh …enghhh”desah indri ketika sekali cairan kemaluannya menyembur menyiram penis nanda yang sedang mengaduk aduk kemaluannya. Indri
yang masih dibuai gelombang kenikmatan, kembali merasakan sensasi aneh saat bagian dalam lubang kemaluannya gantian disembur cairan hangat mani dari penis Nanda yang terasa banyak membanjiri lubang lubang kemaluannya. Indri kembali merintih, saat perlahan Nanda menarik keluar penisnya yang lunglai. Sementara hujan diluar turun semakin deras disertai dengan Guntur. Rupanya nanda belum puas setelah menyetubuhi tubuh montok wanita berjilbab lebar yang menjadi rekan kerjanya tersebut. Sesaat kemudian nanda meremas remas buah dada indri yang menegang seperti dua buah gunung kembar.
“mas sudah mas… aku lelah banget” pinta indri sambil menoleh kebelakang “satu ronde lagi aja mbak… tanggung nih..” kata nanda sambil meremas buah dada wanita berjilbab lebar tersebut. Kemudian sambil terus meremas remas buah dada indri dari belakang, nanda mengajak indri berjalan ke kamar belakang tanpa memperhatikan celana panjang dan celana dalam milik indri yang masih teronggok di samping lemari kasir. Setelah sampai di kamar belakang etalase tersebut, Nanda menelentangkan indri dalam
keadaan hanya memakai jilbab lebar warna putih dan baju panjang warna
biru yang sudah terbuka hampir semua kancing bajunya. Sekejap kemudian
tangan nanda terulur kembali meremas-remas kedua susu mengkal milik
wanita berjilbab lebar tersebut.
Tanpa membuang waktu nanda kemudian melucuti baju panjang dan BH yang dipakai
indri sekaligus. Mata nanda melotot buas ketika memperhatikan lubang
kemaluan indri yang tampak membukit. Gundukan di tengah selangkangan
yang tampak menonjol membuat penis nanda terasa kian keras menegang oleh
birahi dan nanda tak tahan mengulurkan tangannya meremas-remas bukit
kemaluan yang montok milik Indri. Indri tersentak ketika tangan nanda
meremas-remas bagian selangkangannya yang masih berlepotan cairan
kewanitaannya, namun pengaruh obat perangsang sex yang diminumnya
membuat wanita berjilbab lebar ini hanya bisa mendesah.
Tubuh
ibu muda yang alim ini hanya menggeliat-geliat saat selangkangannya
diremas remas oleh tangan nanda tanpa jemu. Mulutnya mendesah-desah
dengan ekspresi yang membuat libido nanda kembali semakin terangsang.
Nanda terkekeh melihat gelinjangan ibu muda berjilbab yang alim ini saat
bagian selangkangannya diremas remas-remas. Puas meremas-remas tonjolan
bukit kemaluan wanita berjilbab lebar tersebut, mata nanda kembali
memandang wanita berjilbab lebar ini yang terlentang di atas kasur ini
dari ujung
kepalanya yang masih terbalut jilbab hingga ke kakinya.
Sungguh sebuah pemandangan yang menakjubkan dan muncul sebuah sensasi sendiri
saat nanda berhasil melihat bagain kemaluan wanita berjilbab lebar yang
cantik seperti Indri. Tangan nanda memang telah merasakan kekenyalan
bukit kemaluan Indri, saat meremas-remas sebelumnya.
Tetapi ketika melihat bentuknya pada saat terlentang dalam keadaan telanjang
ternyata sangat merangsang birahi. Nanda memperhatikan wajah Indri yang
terlentang di depannya, wajah ayu berbalut jilbab lebar itu terlihat
semakin ayu menggemaskan.
Wajah wanita berjilbab lebar tersebut memperlihatkan ekspresi wanita yang
tengah terlanda birahi. Nanda menyeringai sejenak sebelum kemudian
membenamkan wajahnya di tengah selangkangan Indri yang terasa hangat. Hidungnya mencium bau kewanitaan Indri yang segar dan wangi, jauh sekali perbedaannya dibanding bau kewanitaan
istrinya. Nanda semakin mendekatkan wajahnya kearah bukit kemaluan Indri, bahkan hidungnya telah menyentuh kelentit pada kemaluan indri. Dengan nafas yang terengah-engah menahan birahi,
lidahnya terjulur menjilati kelentit yang menonjol di antara bibir
kemaluan wanita berjilbab lebar tersebut. Saat lidahnya mulai menyapu
kelentit Indri, tiba-tiba pinggul wanita berjilbab ini menggelinjang
dibarengi desahan ibu muda berjilbab ini.
“Ahh…ahhhhh..ahhh”desah Indri yang membuat libido nanda semakin menggelegak.
Nanda
semakin bernafsu menjilati dan menciumi bukit kemaluan Indri yang
semakin becek oleh cairan kemaluannya. Setiap kali lidahnya menyapu
permukaan kemaluan Indri atau bibir nanda menciumnya dengan penuh nafsu,
wanita berjilbab berkulit putih ini menggelinjang dan mendesah- desah
penuh birahi. Lidah dan bibir nanda seakan berebut merambah sekujur
permukaan bukit kemaluan Indri .
“Ouhhhh….Mbak Indri……”desis nanda melihat gundukan bukit kemaluan Indri yang kini tak lagi tertutup celana dalam tersebut.
Bibir kemaluan Indri terlihat merekah kemerahan dengan kelentit menonjol kemerahan di tengahnya.
Bulu-bulu
kemaluan yang lebat, tampak kontras dengan putihnya bukit kemaluan
wanita berjilbab tersebut. Nanda melihat kemaluan Indri sudah basah oleh
rangsangan sebelumnya, bahkan ketika nanda menguakkan bibir kemaluan
wanita PKS ini cairan kenikmatan nya jatuh menetes membasahi kasur.
Nanda menjadi sangat terangsang melihat hal ini. Dengan birahi yang kian
menggelegak lidah nanda menyapu kemaluan telanjang di antara paha
wanita alim ini. Nanda merasa paha Indri bergetar lembut ketika lidahnya
mulai menjalar mendekati selangkangan wanita berjilbab lebar ini. Indri
menggeliat kegelian ketika akhirnya lidah nanda sampai di pinggir bibir
kemaluannya yang telah terasa menebal. Ujung lidah nanda menelusuri
lepitan-lepitan di situ, menambah becek kemaluan yang
memang telah basah itu.
Terengah-engah
Indri mencengkeram kasur menahan nikmat yang tiada tara. Indri
menggelinjang hebat ketika lidah dan bibir nanda menyusuri sekujur
kemaluan ibu muda ini. Mulut wanita berjilbab ini mendesah-desah dan
merintih-rintih saat bibir kemaluannya di kuak lebar-lebar dan lidah
nanda terjulur masuk menjilati bagian dalam kemaluannya. Bahkan ketika
lidah nanda menyapu kelentit Indri yang telah mengeras itu, kemudian di
teruskan dengan menghisapnya dengan lembut Indri merintih hebat.
Tubuhnya mengejang sampai punggungya melengkung bagaikan busur panah
membuat dadanya yang montok membusung.
“Ahhhhh….ahhhhhh….ahhhhh”rintih Mbak Indri dengan jalangnya disertai tubuh yang menggelinjang.
Kembali
cairan kenikmatan membasahi kemaluan wanita berjilbab ini, hal ini
lidah dan bibir nanda makin liar menjilati di daerah paling pribadi
milik Indri yang kini sudah membengkak kemerahan. Gundukan kemaluan yang
putih kemerah- merahan itu menjadi berkilat-kilat basah dan bulu-bulu
kemaluan wanita berjilbab ini pun menjadi basuh kuyup oleh jilatan
nanda. Lidah nanda menyusuri belahan kemaluan yang telah membengkak
lantas ke sekujur permukaan kemaluan yang membukit
montok hingga ke sela-sela kedua pahanya, kemudian menyusuri ke bawah hingga ke belahan pantat yang tampak montok.
Nanda
menjadi semakin gemas melihat belahan pantat Indri yang terlihat
sebagian, sehingga dengan bernafsu nanda membalikkan tubuh wanita
berjilbab yang terlentang menjadi tengkurap. Mata nanda melotot liar
melihat pemandangan indah setelah wanita berjilbab lebar tersebut
tengkurap. Pantat wanita berjilbab yang montok dan telanjang tampak
menggunung menggiurkan. Nanda terengah penuh birahi memandang kemontokan
pantat bundar
Indri
yang putih mulus itu. Dengan gemas nanda meremas-remas bukit pantat
wanita alim tersebut dengan tangan lantas nanda mendekatkan wajahnya
pada belahan pantat wanita berjilbab tersebut . Lidahnya terjulur
menyentuh belahan pantatnya kemudian dengan bernafsu nanda mulai
menjilati belahan pantatnya yang putih mulus tersebut. Indri
mendesah-desah dengan tubuh menggelinjang
menahan
birahinya, saat lidah nanda menyusuri belahan pantatnya hingga belahan
kemaluannya yang kemerahan. Belahan pantat mulus Indri yang putih dalam
sekejap menjadi basah berkilat oleh jilatan lidah nanda.
Kemudian
bibir dan lidah nanda secara bergantian menyusuri sekujur pantat montok
wanita berjilbab tersebut. Tangannya juga menguak belahan pantat ibu
muda tersebut dan selanjutnya lidahnya menyapu daerah anus dan
sekitarnya yang membuat wanita berjilbab lebar tersebut mengerang penuh
birahi. Puas menikmati pantat Indri yang montok, nanda kembali
menelentangkan ibu muda berjilbab lebar ini. Mata nanda terarah pada
sepasang payudara montok yang seperti gunung hendak meletus. Tangan
nanda dengan lincah jari-jari tangannya meremas remasbuah dada indri
yang tegak bagai gunung kembar tersebut.
Buah
dada Indri nampak sangat montok dan indah. Buah dada yang putih mulus
dengan puting susu yang kemerahan membuat nanda tak sabar untuk meremas
dan menyedot putting susunya. Sedetik kemudian, payudara wanita
berjilbab ini telah berada dalam mulut nanda yang menyedot dengan nafsu
secara bergantian. Puting susu yang telah tegak mengeras tersebut di
hisap dan diremas-remas membuat Indri terpekik kecil menahan kenikmatan
birahinya. Payudara Indri yang
putih mulus itu dalam sekejap basah oleh liur nanda. Nanda sudah tak tahan menahan nafsunya.
Nanda
tidak menyangka kalau saat ini nanda berhasil menelanjangi wanita rekan
kerjanya yang tampak alim ini dengan jilbab dan pakaian yang tertutup
rapat. Birahinya sudah menggelegak di ubun-ubun dengan penis yang tegang
mengeras. Nanda melihat ibu muda berjilbab ini mempunyai tubuh yang
indah
dan terlihat masih kencang.Nanda menyusuri keindahan tubuh telanjang
wanita muda rekan kerjanya tersebut dari wajah yang terbalut jilbab
hingga ke kakinya. Kemudian mata nanda kembali menatap kemaluan Indri
yang indah itu, tangan nanda kembali terulur menjamah bagian kewanitaan
wanita alim yang telanjang ini. Nanda merasakan kewanitaan indri
berdenyut liar, bagai memiliki
kehidupan
tersendiri. Warnanya yang merah basah, kontras sekali dengan
rambut-rambut lebat di sekitarnya. Dari jarak yang sangat dekat, nanda
dapat melihat betapa lubang kewanitaan wanita berjilbab lebar tersebut
membuka-menutup dan dinding-dindingnya berdenyut-denyut, sepertinya
jantung Indri telah pindah ke bawah. Nanda juga bisa melihat betapa
otot-otot di pangkal paha Indri menegang seperti sedang menahan sakit.
Begitu
hebat puncak birahi melanda indri, sampai dua menit lamanya perempuan
yang menggairahkan ini bagai sedang dilanda ayan. Ia menjerit tertahan ,
lalu mengerang, lalu menggumam, lalu hanya
terengah-engah.
Batang kejantanan nanda segera terlihat tegak bergerak-gerak seirama
jantungnya yang berdegup keras. Indri masih menggeliat-geliat dengan
mata terpejam, menampakkan
pemandangan sangat seksi di atas kasur ini.
Tangan
ibu muda berjilbab ini mencengkram kasur bagai menahan sakit, kedua
pahanya yang indah terbuka lebar, kepalanya yang terbalut jilbab
mendongak menampakkan ekspresi wajah menggairahkan, jilbabnya bagai
membingkai wajahnya yang sedang berkonsentrasi menikmati puncak birahi.
Nanda menempatkan dirinya di antara kedua kaki Indri, lalu mengangkat
kedua paha wanita berjilbab ini, membuat kemaluan indri semakin terbuka.
Sesaat
kemudian dengan cepat penis nanda yang tegang segera melesak ke dalam
tubuh Indri melalui lubang kemaluannya. Nandapun segera menunaikan
tugasnya dengan baik, mendorong, menarik kejantanannya dengan cepat.
Gerakannya begitu ganas dan liar, seperti hendak meluluh-lantakkan tubuh
Indri yang sedang menggeliat-geliat kegelian itu. Tak kenal ampun,
batang penis nanda menerjang-nerjang, menerobos dalam sekali sampai ke
dinding belakang yang sedang berkontraksi menyambut orgasme. Wanita alim
ini merintih dan mengerang penuh kenikmatan. Nanda mengerahkan seluruh
tenaganya menyetubuhi wanita yang alim ini. Otot-otot bahu dan lengannya
terasa menegang dan terlihat berkilat-kilat karena keringat. Pinggang
nanda bergerak cepat dan kuat
bagai piston mesin-mesin di pabrik.
Suara
berkecipak terdengar setiap kali tubuhnya membentur tubuh Indri, di
sela-sela desah dan erangan indri. Indri merintih dan mengerang begitu
jalang
merasakan kenikmatan yang ganas dan liar. Seluruh tubuhnya terasa
dilanda kegelian, kegatalan yang membuat otot-ototnya menegang.
Kewanitaannya terasa kenyal menggeliat-geliat, mendatangkan
kenikmatan
yang tak terlukiskan. Dengan mata merem melek, Indri mengerang dan
merintih penyerahan sekaligus pengesahan atas datangnya puncak birahi
yang tak terperi. Nanda merasakan batang kejantanannya bagai sedang
dipilin dan dihisap oleh sebuah mulut yang amat kuat sedotannya.
Nanda
tak mampu menahan lagi, Kenikmatan yang didapatkan dari jepitan
kemaluan wanit alim ini tidak mungkin dilukiskan. Dengan geraman liar
nanda memuncratkan seluruh isi penisnya dalam lubang kemaluan Indri,
bercipratan membanjiri seluruh rongga kewanitaan wanita berjilbab lebar
yang sedang megap-megap dilanda orgasme. Indri mengerang merasakan
siraman birahi panas dari ujung penis nanda ke dalam dasar kemaluannnya.
Nanda merasakan jepitan Indri kian ketat berdenyut-denyut pada batang
penisnya dan cairan kewanitaan wanita alim ini terasa mengguyur batang
penisnya yang datang bergelombang. Nanda menggeram liar disusul Indri
yang mengerang dan mengerang lagi, sebelum akhirnya terjerembab dengan
tubuh bagai lumat di atas kasur.
Nanda menyusul roboh menimpa tubuh motok Indri yang licin oleh keringat itu. Nafas nanda tersengal-sengal ditingkahi nafas Indri
yang
juga terengah bagai perenang yang baru saja menyelesaikan pertandingan
di kolam renang. Tubuh nanda lunglai di atas tubuh telanjang Indri yang
juga lemas.
“Oh, nikmat sekali. Betul-betul ganas…” kata Indri akhirnya, setelah ia berhasil mengendalikan nafasnya yang memburu.
“bagaimana
mbak indri… nikmat kan? Bagaimana jika sekali lagi mbak…” ujar nanda
sambil terengah-engah sementara kedua tangan sibuk meremas – remas buah
dada indri.
“jangan
mas… aku dah gak kuat… kapan-kapan lagi aja mas” sahut indri diantara
nafasnya yang memburu. Sementara tubuhnya sudah bagaikan kehilangan
tulang.
Tetapi
nanda yang tengah asyik meremas-remas payudara indri seolah tak
mendengar keluhan indri, nanda justru tersenyum buas sambil tangan
kanannya bergerak mengelus-elus paha dan kemaluan indri yang berlepotan
sperma. Diperlakukan seperti itu indri hanya bisa pasrah, matanya merem
melek sementara tubuhnya sudah tak berdaya.
Nanda
menjadi tak tahan. Laki - laki ini segera menindih Indri yang tengah
pasrah. Indri sempat melirik penis besar Nanda sebelum penis besar dan
panjang itu mulai melesak ke dalam lubang kemaluannya untuk yang ketiga
kalinya. Wanita alim ini mengerang dan merintih kenikmatan saat
dirasakannya penis nanda menyusuri lubang kemaluannya kian dalam, dan
wanita ini terpaksa kembali membuka pahanya lebar-lebar untuk menerima
sodokan penis yang besar dan panjang sperti milik Nanda. Tak berapa lama
kemudian, Nanda menaik turunkan pantatnya diatas kemaluan Indri. Kini
Nanda mulai menggerak-gerakkan penisnya naik-turun perlahan di dalam
lubang kamaluan wanita alim yang hangat itu. Lubang yang sudah sangat
becek itu berdenyut- denyut, seperti mau melumat kemaluannya. Rasanya
nikmat sekali. Nanda mendekatkan mulutnya menciumi wajah ayu indri.
Tangan Nanda juga menggerayangi payudara putih mulus yang sudah mengeras
bertambah liat itu. Diremas- remasnya perlahan, sambil sesekali
dipijit-pijitnya bagian putting susu yang sudah mencuat ke atas. Pinggul
wanita alim yang besar ini ikut bergoyang-goyang sehingga Nanda
merasakan kenikmatan di dalam selangkangannya. Sementara lubang
kemaluannya sendiri semakin berlendir dan gesekan alat kelamin kedua
manusia lain jenis ini itu menimbulkan bunyi yang seret-seret basah.
“Prrttt… prrrttt… prrttt.. ssrrrtt… srrrttt… srrrrttt… ppprttt… prrrttt…”
Penis
besar Nanda memang terasa sekali, membuat kemaluan Indri seperti mau
robek. Lubang kemaluan wanita berusia 25 tahun ini menjadi semakin
membengkak besar kemerah-merahan seperti baru melahirkan. Membuat
syaraf-syaraf di dalam lubang senggamanya menjadi sangat sensitif
terhadap sodokan kepala penis laki - laki ini. Sodokan kepala penis itu
terasa mau membelah bagian selangkangannya. Belum lagi urat-urat besar
seperti cacing yang menonjol di sekeliling batang kemaluan Nanda membuat
Indri merasakan nikmat yang luar biasa. Meski agak pegal dan nyeri
Karen sudah ketiga kalinya disetubuhi oleh nanda tapi rasa enak di
kemaluannya lebih besar. Lendirnya kini makin banyak keluar membanjiri
kemaluannya, karena rangsangan hebat pada wanita alim ini. Ketika Nanda
membenamkan seluruh batang kemaluannya,Indri merasakan seperti benda
besar dan hangat berdenyut- denyut itu masuk ke rahimnya. Perutnya kini
sudah bisa menyesuaikan diri tidak mulas lagi ketika saat pertama tadi
laki - laki ini menyodok- nyodokkan penisnya dengan keras.
Indri
kini mulai menuju puncak orgasme. Lubang kemaluannya kembali
menjepit-jepit dengan kuat penis Nanda. Kaki wanita berjilbab ini
diangkat menjepit kuat pinggang Nanda dan tangannya mencengkram kasur.
Dengan beberapa hentakan keras pinggulnya, Indri memuncrakan cairan dari
dalam lubang kemaluannya menyiram dan mengguyur kemaluan Nanda disertai
erangan panjang penuh kenikmatan. Setelah itu Indri terkulai lemas di
bawah tubuh berat Nanda. Kaki wanita berjilbab lebar tersebut
mengangkang lebar lagi pasrah menerima tusukan-tusukan kemaluan Nandai
yang semakin cepat.
Tanpa
merasa lelah Nanda terus memacu penisnya dan sesekali
menggoyang-goyangkan pinggulnya. Sepertinya ia ingin mengorek-ngorek
setiap sudut kemaluan wanita alim ini. Suara bunyi becek makin keras
terdengar karena lubang kemaluan Indri itu kini sudah dibanjiri lender
kental yang membuatnya agak lebih licin. Indri mulai merasakan pegal di
kemaluannya karena gerakan Nanda yang bertambah liar dan kasar. Tubuhnya
ikut terguncang-guncang ketika nanda menghentak-hentakkan pinggulnya
dengan keras dan cepat.
“Plok.. plokk… plok.. plookk…
crrppp… crrppp… crrrppp… srrrpp… srrppp…” Bunyi keras terdengar dari persenggamaan ketiga kalinya oleh nanda dan indri .
“Mas Nanda….. ouhhh pelan, …!” desis Indri sambil meringis kesakitan.
Kemaluannya
terasa nyeri dan pinggulnya pegal karena agresivitas Nanda yang seperti
kuda liar. Akhirnya Nanda mulai mencapai orgasme. Dibenamkannya wajah
nanda pada buah dada Indri
dan
ditekankannya badannya kuat-kuat sambil menghentakkan pinggulnya keras
berkali-kali membuat tubuh Indri ikut terdorong. Muncratlah air mani
dari penisnya mengguyur rahim dan kemaluan wanita berjilbab lebar
tersebut. Karena banyaknya sampai-sampai ada yang keluar membasahi
permukaan kasur
Kedua
mata indri terpejam dengan senyum yang tersungging di bibirnya. Nanda
Cuma menggumam, menenggelamkan kepalanya di antara dua payudara Indri
yang lembut. Begitu gelombang kenikmatan berlalu, kesadaran kembali
memenuhi ruang pikiran wanita alim ini. Indri hanya bisa terlentang tak
berdaya, meskipun hanya sekedar memakai pakaiannya kembali. Melihat
tersebut nanda tersenyum puas karena niatnya menyetubuhi wanita rekan
kerjanya tersebut terbayar sudah. Nanda kemudian bangkit berdiri memakai
pakaiannya kembali dan pergi ke kamar mandi dibagian belakang. Beberapa
saat kemudian kekuatan indri sudah mulai pulih, tapi indri jadi bingung
karena celana panjang, celana dalam dan BHnya tergeletak diluar kamar.
Mau keluar indri tidak berani karena takut jika ada pembeli yang masuk.
Lima belas menit kemudian nanda masuk kedalam kamar dan menyerahkan
celana panjang indri tanpa BH dan celana dalamnya.
“BH dan celana dalammu tak cuci di kamar mandi mbak, tadi kotor kepakai ngelap sepermaku tadi….” Ujar nanda sambil tersenyum.
Indri
terpaksa memakai pakainnya tanpa celana dalam dan BH, sehingga
tampaklah cetakan pantat dan buah dadanya. Dengan gontai indri berjalan
ke kamar mandi untuk mandi karena jarum jam menunjukkan pukul 3.00 sore.
Setelah mandi tubuh indri Nampak segar, kemudian duduk disamping nanda
yang tersenyum memandangnya dengan mesum. Sementara hujan diluar sudah
mulai reda, dan jalan mulai ramai oleh pejalan kaki.
foto bugil
BalasHapusfoto sex terbaru
foto bugil abg
foto bugil jilbab
foto bugil tante girang
foto sex SMA
foto bugil abg smp
foto bugil toge